Dia mengenal ku...  

Posted by LaNie in

Kemarin aku jual tampang di kampus, biasalah untuk cari dosen gitu. MAsuklah aku ke ruangan Si pak ketua seminarnya kita (Pak Tjok Gede Belawa, dengan titel yang tak perlu disebutkan) mmm,langkah ku sebenarnya terasa berat sekali, tapi aku harus nyetor segala perbaikan dari hasil seminar kemarin. Deg-degan donk apalagi ngeliat muka Si bapak yang serem banget Lembaran demi lembaran dibuka oleh si bapak, sesekali dia melempar pertanyaan buat ku. Pertanyaannya lebih mengarah tentang ‘siapa’ aku yang sebenarnya. Hm…aku ngerasa lagi di ruangan Psikologi gitu…Gambaran tentang diriku sedikit demi sedikit di ungkap oleh si bapak. Ga tau harus senang ato harus takut, aku menikmati perbincangan dengan si bapak yang terkenal ‘galak’ di kampus ku. Dia mengerti tentang aku, orang yang selama ini hanya aku kenal lewat nama saja, ternyata memberi aku pelajaran baru dalam hidup. Dia yang mungkin dari covernya terlihat begitu ‘angkuh’ (mungkin karena dia memiliki kasta tinggi di Bali ini), sama sekali tidak menunjukkan kesan ‘angkuh’nya selama aku berhadapan dengan si bapak di ruang kerja nya. Masih heran juga napa ya si bapak bisa dengan ringan nya berceloteh tentang aku yang sebenarnya, aku malu…Malu bener!!!Berkali-kali aku menutup mata ku (yang tertutup oleh kacamata) ketika si bapak ‘mengangkat’ karakter ku ke permukaan. Urusan masak, masa lalu, sifat dan lainnya ternyata memberikan point 9,5 atas kebenaranya, artinya hampir bener semua deh. Dengan ga sungkan-sungkan aku sempet curhat dikit tentang hubungan asmara sampe keluarga…hihihi Aku sangat menikmati tiap perbincangan kita. Aku bilang saja dengan polosnya ‘Bapak mirip dengan Bapak saya lho’, eh si bapak nya dengan lebih polos lagi ngejawab : ‘tapi saya bukan bapak kamu lho’ (dalam hati aku juga ngeles, ya iyalah…..^_^). Banyak yang si bapak ketahui tentang jiwa-jiwa mahasiswa, sampe aku bilang ‘bapak peramal yah??’ hahahaha….terang saja si bapak menolak disebut begitu, kan dia dosen!!!!Setelah 1 jam-an gitu berduaan dengan si bapak, dan setelah menerima beberapa masukan dari nya, aku keluar dengan menenteng surat nilai yang udah dibubuhi tanda-tangan si bapak. Aku berhasil (kata ku dalam hati..), melenggang ke kantin menuju tempat tongkrongan anak semester tua nongkrong sambil ‘mengintai’ dosen-dosen dari kejauhan…Ternyata dia mengerti (dia : si bapak red-).

This entry was posted on 26 February 2009 at Thursday, February 26, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment